Lingga, Zonamu.com – Di tengah gempuran arus negatif yang mengintai generasi muda, Pemerintah Kecamatan Singkep Barat tak tinggal diam. Bersama Tim Penggerak PKK dan jajaran Polres Lingga, mereka turun langsung ke SMA Negeri 1 Singkep Barat dalam sebuah aksi nyata sosialisasi pencegahan kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.
Bukan sekadar imbauan klise, kegiatan ini menjadi alarm keras bagi para pelajar. Puluhan siswa kelas X dan XI disuguhi pesan yang menusuk, bahwa masa depan bukan untuk disia-siakan oleh rokok, miras, atau pergaulan bebas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Camat Singkep Barat, Febrizal Taupik, mengajak siswa untuk tidak hanya sekadar ‘baik-baik saja’, tetapi berani mengambil jalan positif, sekalipun tidak populer di mata teman sebaya.
“Jangan biarkan lingkungan yang menentukan masa depan mereka. Salurkan energi ke hal-hal yang membangun seperti seni, olahraga, digitalisasi, atau kegiatan kebangsaan seperti STQ dan Paskibraka,” kata Taupik, Sabtu 24 Mei 2025.
Febrizal juga menyoroti pentingnya penguatan karakter dan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi utama menghadapi tantangan zaman. Menurutnya, remaja tak hanya butuh larangan, tapi juga teladan dan ruang ekspresi yang sehat.
“Kenakalan remaja dan narkoba bukan cuma merusak pribadi, tapi menghancurkan masa depan bangsa,” ujarnya.
Kapolsek Singkep Barat, Iptu Henry Gunawan, mengatakan remaja hari ini adalah pemimpin masa depan. Kalau sekarang mereka lengah, generasi emas itu bisa hilang.
“Maka jaga diri mulai dari sekarang serta hindari miras, rokok, dan pelanggaran lalu lintas,” kata Henry.
Ssialisasi ini menjadi penegasan bahwa Singkep Barat bukan wilayah yang akan menyerah pada degradasi moral. Kecamatan ini punya sejarah prestasi, juara umum STQ tingkat kabupaten lima tahun berturut-turut, hingga deretan siswa penerima beasiswa karena prestasi akademik dan non-akademik.
Kini, melalui semangat kolektif yang digelorakan di ruang kelas, para pelajar diajak menatap masa depan dengan kepala tegak dan hati bersih.
“Karena membangun bangsa bukan hanya soal jalan dan gedung, tapi soal karakter manusia yang hidup di dalamnya,” tuturnya.
Dan perjuangan itu seperti yang ditunjukkan hari ini dimulai dari sekolah, dari rumah, dan dari kesadaran pribadi bahwa kita bisa, dan harus, jadi lebih baik.(*)