Lingga, Zonamu.com – Warga Desa Resun bersama pemerintah daerah menjaga tradisi mandi safar sebagai warisan budaya Melayu.
Mereka melibatkan Bupati Lingga, M. Nizar, beserta istri dalam perayaan di Masjid Al Hidayah, Rabu (20/8/2025).
Kepala Dinas Kebudayaan Lingga, Kepala Barenlitbang, tokoh agama, hingga influencer juga mengikuti acara ini. Tradisi turun-temurun itu menjadi bukti kuatnya identitas budaya di Negeri Bunda Tanah Melayu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Masyarakat Melayu melaksanakan mandi safar setiap tahun pada bulan Safar dalam kalender Hijriah. Tradisi ini dipercaya sebagai bentuk doa bersama untuk menolak bala dan menjaga keseimbangan hidup.
Sejarah mencatat Sultan Abdulrahman Muazamsyah dari Kesultanan Riau-Lingga pada 1883–1911 pernah menggelar tradisi ini. Sejak saat itu, mandi safar tetap mengakar dan menjadi warisan lintas generasi.
Bupati Lingga, M. Nizar menegaskan pentingnya peran masyarakat Desa Resun yang konsisten menjaga mandi safar. Ia menilai tradisi ini terus berkembang dengan kemasan lebih baik dari tahun ke tahun.
“Mandi safar sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia sejak 2018,” kata Nizar
Tradisi ini kini juga menjadi magnet wisata budaya. Penyanyi asal Malaysia, Rojer Kajol, turut hadir dan mengapresiasi rangkaian acara yang sarat nilai sejarah dan spiritual.
“Desa Resun menjadi contoh bagaimana tradisi tetap hidup tanpa kehilangan maknanya,” ujarnya, mengakhiri.(*)
Penulis : Wandi
Editor : Ami