Lingga, Zonamu.com – Sudah empat hari lamanya warga Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, hidup dalam bayang-bayang krisis air bersih. Keran-keran di rumah hanya mengalirkan harapan, bukan air.
Kondisi yang semestinya menjadi perhatian serius. Kini menjadi keluh kesah sehari-hari warga yang dipaksa berjibaku demi mendapatkan setetes air untuk kebutuhan hidup mereka.
Air bersih yang merupakan kebutuhan dasar, kini menjadi barang langka. Tak sedikit warga harus berjaga hingga larut malam, hanya untuk memastikan mereka bisa menampung air meski hanya sedikit.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya tidak mungkin seharian hanya duduk di rumah menunggu air,” kata Ibrahim, salah satu warga Dabo Singkep, Kamis (31/7/2025).
Hal serupa dirasakan Susanti, warga lainnya. Ia mengaku seluruh aktivitas rumah tangga menjadi terganggu, bahkan menumpuk karena air hanya mengalir di waktu-waktu tertentu.
“Biasanya pagi saya sudah bisa masak dan mencuci pakaian sebelum ke kantor. Tapi sekarang, semua kerjaan rumah tertunda karena air tidak ada,” ujar Susanti.
Kondisi ini pun menuai perhatian serius dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lingga. Direktur PDAM, Irfan Andaria angkat bicara dan menyampaikan permohonan maaf atas krisis yang terjadi.
Ia menjelaskan bahwa penurunan drastis pasokan air ini murni akibat kondisi alam yang memasuki musim kemarau.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat atas gangguan pelayanan kami. Ini bukan karena kelalaian PDAM, tapi karena debit air di waduk menurun drastis akibat kemarau,” kata Irfan.
Namun, Irfan menegaskan bahwa PDAM tidak tinggal diam. Untuk mengurangi beban masyarakat, pihaknya sudah menurunkan tiga armada mobil tangki yang siap mendistribusikan air bersih secara gratis ke seluruh wilayah Dabo Singkep.
“Masyarakat yang membutuhkan air bersih bisa langsung menghubungi kami. Tidak ada biaya apapun. Jika ada petugas yang meminta uang, segera laporkan kepada kami,” ia menambahkan.
Distribusi air melalui mobil tangki akan dilakukan secara bergiliran berdasarkan antrean. Namun, PDAM memberikan prioritas untuk kebutuhan mendesak seperti acara pernikahan, duka cita, rumah sakit, lapas, dan instansi pemerintahan.
“Kami mohon pengertian masyarakat karena distribusi ini tidak bisa langsung. Proses pengisian tangki dan antrean juga butuh waktu. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya
Ia juga mengingatkan bahwa krisis ini kemungkinan berlangsung hingga lebih dari satu bulan ke depan, tergantung kondisi alam. Namun, pihaknya akan terus mencari solusi dan melakukan langkah-langkah antisipatif agar kebutuhan air bersih masyarakat tetap terpenuhi.(*)
Penulis : Wandi
Editor : Ami