Lingga, Zonamu.com – Sore itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Langit Dabo Singkep mendung tipis, seolah mengerti bahwa ada cerita yang akan berakhir.
Di beranda rumah dinas Kepala Bandara Dabo, secangkir kopi hitam mengepul pelan, menyebarkan aroma hangat yang tak sanggup mengusir perasaan haru yang mengendap.
Mustaji, Kepala Bandara yang dikenal ramah dan bersahaja, duduk dengan senyum tipis. Senja itu bukan sekadar waktu minum kopi, ia menjadi saksi bisu dari sebuah perpisahan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang baru saja menginjak usia 50 tahun itu akan segera meninggalkan Dabo, kota kecil yang perlahan telah mengisi relung hatinya, untuk bertugas di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
“Ada cerita yang belum sempat saya tutup, tapi waktu lebih dulu mengetuk,” ucap Mustaji pelan, tatapannya jauh menembus cakrawala, seakan menahan sesuatu yang ingin pecah dari dalam.
Kepindahan Mustaji bukan hanya tentang mutasi jabatan, melainkan juga soal kenangan yang tak bisa dibungkus dalam koper. Dalam waktu singkat, ia menjelma menjadi sosok yang dihormati, ramah, mudah tersenyum, dan tak pernah segan menyapa siapa pun. Meski tak banyak bicara, sikapnya berbicara lebih dari cukup.
Warga, rekan kerja, hingga kolega dari berbagai institusi, mengenal Mustaji sebagai pribadi yang tulus. Tak heran, sore perpisahan itu diselingi canda tawa yang dipaksa, mencoba menutupi rasa kehilangan yang menggantung di udara.
“Kita memang tak lama mengenal Pak Mustaji, tapi kebaikannya meninggalkan bekas yang dalam,” ujar seorang Wartawan Dabo Singkep, Gafar.
Bagi Mustaji, Dabo Singkep bukan sekadar tempat singgah dalam karier panjangnya sebagai aparatur penerbangan. Ia menyebut kota ini sebagai “rumah singkat yang tak akan mudah dilupakan”.
“Mungkin saya tak lama di sini, tapi Bunda Tanah Melayu telah memberi saya pelajaran tentang keikhlasan dan kebersahajaan,” katanya.
Senja pun turun perlahan. Di antara aroma kopi dan cerita yang tersisa, Mustaji menatap langit untuk terakhir kalinya sebagai Kabandara Dabo. Meninggalkan jejak, bukan sekadar jabatan.(*)