Lingga, Zonamu.com – Ketika banyak petani di Jawa dan Sumatera gagal panen akibat cuaca ekstrem, Lingga justru bisa bernapas lega. Pasokan cabe rawit di daerah ini masih terjaga berkat petani lokal yang rutin memanen hasil kebunnya.
Para petani di Dabo Singkep menggunakan metode plastik mulsa untuk melindungi tanaman. Cara ini terbukti mampu menahan resiko dari curah hujan tinggi dan gulma liar.
“Dengan sistem plastik, tanah lebih terjaga dan tanaman tetap subur,” kata salah satu petani cabe Dabo, Budi Cabe, Jumat (19/9/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berkat metode tersebut, cabe rawit tetap bisa tumbuh lebat meski hujan deras mengguyur hampir setiap hari. Produksi pun tidak terganggu secara signifikan.
Kondisi ini membuat harga cabe di pasar tradisional Dabo Singkep masih stabil meski relatif tinggi. Cabe rawit merah saat ini dijual Rp70 ribu per kilogram.
Untuk cabe rawit hijau, harganya mencapai Rp64 ribu per kilogram. Sedangkan cabe merah keriting dan hijau berada di kisaran Rp60 ribu per kilogram.
Petani mengaku, hasil panen lokal sudah cukup memenuhi sebagian besar kebutuhan pasar. Namun, suplai tambahan tetap datang dari Sumatera untuk menjaga ketersediaan.
“Alhamdulillah, kebutuhan cabe Lingga masih bisa terpenuhi dari petani lokal,” ujarnya.
Menurutnya, konsistensi panen membuat masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan. Pasokan masih bisa ditambah jika permintaan meningkat.
Keberhasilan petani Lingga menjaga produksi di tengah cuaca ekstrem menjadi bukti ketangguhan mereka. Bagi masyarakat, cabe tetap tersedia meski harga di pasaran nasional cenderung melonjak.(*)
Penulis : Wandi