Lingga, Zonamu.com – Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia selalu meriah dengan berbagai permainan rakyat. Di setiap sudut kampung hingga instansi pemerintahan, suasana penuh tawa tercipta dari lomba sederhana namun sarat makna.
Tahun ini, aneka perlombaan seperti gigit sendok berisi kelereng, estafet air, estafet tepung, hingga joget balon menjadi pengisi acara yang dinanti.
Meski tampak sederhana, setiap permainan rakyat sejatinya mengandung filosofi kehidupan. Lomba gigit sendok dengan kelereng, misalnya, menuntut keseimbangan dan konsentrasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengajarkan bahwa untuk sampai pada tujuan, seseorang harus mampu mengendalikan langkahnya meskipun berada dalam tekanan dan keterbatasan.
Kelereng bisa jatuh kapan saja, jadi pemain harus sabar dan fokus. Sama seperti hidup, kalau tergesa-gesa atau goyah, tujuan bisa gagal dicapai.
Sementara itu, estafet air dan estafet tepung menekankan pentingnya kebersamaan. Peserta dituntut bekerja sama, saling mengandalkan, dan tidak mementingkan diri sendiri. Jika satu orang lalai, maka seluruh kelompok akan kehilangan peluang.

Nilai ini mengingatkan bahwa dalam kehidupan berbangsa, keberhasilan dicapai ketika semua pihak berjalan bersama, bukan sendiri-sendiri.
Lomba joget balon menghadirkan pesan tentang harmoni dan kekompakan. Dua peserta harus bergerak seirama agar balon tidak jatuh. Dari sini tersirat makna bahwa kerja sama bukan sekadar membagi tugas, melainkan menjaga keseimbangan agar tujuan tercapai tanpa harus mengorbankan pihak lain.
Permainan ini sederhana, tapi nilai kebersamaan yang diajarkan begitu kuat. Semua peserta belajar bahwa keberhasilan bukan karena individu, melainkan karena tim yang kompak.
Lebih dari sekadar hiburan, permainan rakyat saat Agustusan adalah simbol syukur atas kemerdekaan. Di tengah kesederhanaannya, ia menyatukan berbagai lapisan masyarakat, tanpa memandang usia, jabatan, atau status sosial.
Semua setara dalam keceriaan, sebagaimana bangsa ini berdiri atas semangat persatuan.
Permainan rakyat adalah warisan budaya yang tidak boleh hilang. Ia bukan hanya menghidupkan suasana Agustusan, tetapi juga menanamkan nilai kejujuran, kebersamaan, dan ketekunan bagi generasi penerus.
Filosofinya tetap relevan meraih kemenangan tidak cukup hanya dengan kecepatan atau kekuatan, tetapi juga kesabaran, kerja sama, dan semangat gotong royong.(*)
Penulis : Wandi
Editor : Ami