Lingga, Zonamu.com – Euforia masyarakat dalam menyambut Malam Tujuh Likur dan Hari Raya Idulfitri 1446 H semakin terasa di berbagai desa dan kelurahan di Kecamatan Singkep.
Tradisi membangun pintu gerbang berhiaskan lampu pelita kembali menjadi daya tarik tersendiri, dengan masyarakat berlomba-lomba menciptakan kreasi terbaik mereka.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Melihat antusiasme ini, Pemerintah Kecamatan Singkep bersama Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan akan menggelar penilaian pintu gerbang lampu colok sebagai bagian dari perayaan malam ke-27 Ramadan.
Camat Singkep, Agustiar, mengatakan, bahwa penilaian akan difokuskan pada keindahan seni lampu pelita yang menjadi ciri khas tradisi ini.
Dan untuk penilaiannya akan dilakukan tepat pada malam tujuh likur atau 27 Ramadhan.
“Untuk menjaga keaslian tradisi, pintu gerbang diutamakan menggunakan lampu pelita seluruhnya. Yang dinilai adalah seni pencahayaan, keindahan tampilan, dan konsep dekoratif yang diusung masyarakat,” kata Agustiar, Jumat (21/3/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihak kecamatan akan mengadakan rapat teknis guna menetapkan kategori penilaian secara rinci.
Pihaknya juga akan bersurat ke setiap desa dan kelurahan agar kriteria penilaian ini jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
“Dengan demikian, seluruh peserta bisa mempersiapkan gerbang mereka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas masyarakat, Kecamatan Singkep dan PHBI akan memberikan penghargaan kepada lima gerbang terbaik.
Juara 1 hingga Juara 5 akan mendapatkan piala penghargaan dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam melestarikan tradisi ini.
“Kami bangga melihat bagaimana masyarakat begitu peduli terhadap seni dan budaya dalam menyambut Malam Tujuh Likur. Bahkan, ada beberapa desa yang berencana mengadakan makan berhidang sebagai bentuk syukuran atas kebersamaan ini,” tuturnya.
Malam Tujuh Likur bukan sekadar tradisi menerangi malam dengan lampu pelita, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, gotong royong, dan syiar Islam dalam menyambut Idulfitri.