Lingga, Zonamu.com – Polemik antara dua operator kapal, Lintas Kepri dan Oceana 9, di Pelabuhan Sei Tenam, Lingga, terus menjadi sorotan.
Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan langsung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dishub Lingga, Hendry Efrizal, menyampaikan bahwa wilayah Pelabuhan Sei Tenam merupakan kewenangan UPTD melalui Dishub Provinsi Kepulauan Riau.
Oleh karena itu, segala bentuk pengaturan, termasuk retribusi dan trayek, berada di bawah tanggung jawab Dishub Provinsi.
“Kami tidak memiliki satu pun kewenangan yang dilimpahkan ke Dishub Lingga, baik dalam hal retribusi maupun lainnya,” kata Hendry, Sabtu (26/4/2025).
Meski demikian, Hendry menekankan bahwa Dishub Lingga tetap terlibat secara moril dan siap memberikan masukan demi kepentingan masyarakat yang bergantung pada transportasi laut. Pihaknya juga sudah memfasilitasi pertemuan antara kedua operator kapal guna mencari titik temu.
“Intinya bagaimana masyarakat di Senayang, Pancur, Benan, hingga ke Punggur bisa tetap terlayani dengan baik. Kami tetap ikut serta dalam mencari solusi,” ujarnya, menjelaskan.
Hendry juga menambahkan, pengaturan jadwal kapal berada di bawah kewenangan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP), dan ia berharap Dishub Provinsi Kepri dapat bijak dalam menengahi persoalan ini.
“Saat ini, tugas kami di Sei Tenam lebih kepada menjaga aset. Namun kami tidak lepas tangan. Kami ingin memastikan bahwa trayek yang diminta oleh Bupati Lingga tetap berjalan, seperti singgahnya kapal di Senayang, Tajur Biru, dan Benan,” ia mengungkapkan.
Baca Juga : Dua Kapal, Satu Jalur, BUP Kepri Respons Persaingan Oceana 9 dan Lintas Kepri
Ia menjelaskan bahwa rute kapal Lintas Kepri saat ini berbeda dengan rute sebelumnya, yakni dari Jagoh menuju Sei Tenam, lalu langsung ke Punggur.
“Makanya pengaturan ini harus kembali ke UPP karena sudah beda rute dan harus ada regulasi yang jelas,” pungkas Hendry.
Dengan berbagai dinamika ini, masyarakat berharap semua pihak dapat duduk bersama dan menemukan solusi terbaik agar akses transportasi laut di wilayah Lingga tetap lancar dan adil bagi seluruh operator.(*)