Bahan Baku Berkurang, Pabrik Sagu di Belat Karimun Terancam Gulung Tikar

- Penulis

Minggu, 15 September 2024 - 14:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivitas pengiriman tual sagu, sebagai bahan baku pembuatan prodoksi sagu yang sudah berkurang seiring waktu | Foto: Istimewa

Aktivitas pengiriman tual sagu, sebagai bahan baku pembuatan prodoksi sagu yang sudah berkurang seiring waktu | Foto: Istimewa

Karimun, Zonamu.com – Oknum pengusaha di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau diduga melakukan sabotase transaksi bahan baku sagu. Akibatnya, operasional pabrik pengolahan sagu CV Maju Bersama di Desa Lebuh, Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun, terancam berhenti total.

“Bahan baku sagu yang seharusnya menjadi Sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes), justru dijual secara ilegal ke luar daerah,” ungkap Kepala Humas CV Maju Bersama, Nofiarman pada, Minggu (15/9/2024) lalu.

Saat ini, kata Nofiarman, pihaknya mengurangi produksi karena pasokan bahan baku yang berkurang, sehingga PADes pun tergerus. Padahal selama ini telah memberi kontribusi signifikan terhadap PADes melalui setoran rutin ke BumDes.

“Selain berdampak pada ekonomi desa, penutupan pabrik juga mengancam mata pencaharian puluhan pekerja lokal. Kami sudah beroperasi sejak 1998 dan memiliki puluhan karyawan,” ujarnya.

Praktik penjualan tual sagu yang diduga dilakukan secara ilegal di Karimun tentu mengancam kelangsungan industri pengolahan sagu di daerah tersebut.

“Oknum-oknum tertentu membeli tual sagu dari petani dengan harga yang lebih tinggi, tapi kita duga kerena mereka menjualnya ke luar daerah tanpa dilengkapi dokumen karantina,” ucap Nofiarman.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2023, setiap pengiriman komoditi yang berkaitan dengan karantina wajib dilengkapi surat karantina dari daerah asal.

Baca Juga :  PT Timah Dukung Program Makan Bergizi di Kabupaten Bangka Tengah

“Kami berharap pihak berwenang dapat menindak tegas praktik ilegal ini agar tidak merugikan masyarakat dan perekonomian daerah,” pungkasnya.

“Penjualan tual sagu secara ilegal tidak hanya merugikan desa, tetapi juga berpotensi merusak ekosistem sagu karena diduga kuat banyak pohon sagu yang ditebang sebelum waktunya,” tambahnya.

Atas hal ini, pihaknya meminta pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap praktik ilegal, dan memperketat pengawasan terhadap peredaran tual sagu tersebut.

(Nichita)

Follow WhatsApp Channel www.zonamu.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Zona Terkait

Penerbangan Perdana Wings Air Disambut Antusias Warga Lingga
Wings Air Resmi Terbang Perdana dari Bandara Dabo, Bukti Peningkatan Aksesibilitas Lingga
Listrik Sering Padam, Warga Singkep Keluhkan Seperti Hidup di Zaman Batu
Perempuan Masa Kini: Bukan Lagi Bayang-Bayang, Tapi Cahaya Perubahan
Semarak HUT Bhayangkara ke-79, Polres Lingga Gelar Beragam Lomba
Satlantas Tertibkan Kendaraan ODOL di Pelabuhan Roro Jagoh
Warga Lingga Antusias Sambut Program Balai Kekarantinaan Kesehatan
Ketua TP PKK Lingga Kunjungi Desa Kudung, Tegaskan Komitmen Cegah Stunting Sejak Dini
Berita ini 0 kali dibaca

Zona Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:12 WIB

Penerbangan Perdana Wings Air Disambut Antusias Warga Lingga

Sabtu, 14 Juni 2025 - 16:37 WIB

Wings Air Resmi Terbang Perdana dari Bandara Dabo, Bukti Peningkatan Aksesibilitas Lingga

Jumat, 13 Juni 2025 - 22:12 WIB

Listrik Sering Padam, Warga Singkep Keluhkan Seperti Hidup di Zaman Batu

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:03 WIB

Perempuan Masa Kini: Bukan Lagi Bayang-Bayang, Tapi Cahaya Perubahan

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:49 WIB

Semarak HUT Bhayangkara ke-79, Polres Lingga Gelar Beragam Lomba

Zona Terkini

Ketua Tim TOKPD Bandara Dabo Singkep, Yodhie Harjilov | Foto : Zonamu/Wandi

TERKINI

Penerbangan Perdana Wings Air Disambut Antusias Warga Lingga

Sabtu, 14 Jun 2025 - 19:12 WIB