Lingga, Zonamu.com – Momen Idul Adha selalu dinanti karena menjadi waktu penuh berkah, di mana masyarakat dapat menikmati dan berbagi daging kurban.
Namun, banyak yang menyadari bahwa cita rasa daging kurban sedikit berbeda dibandingkan daging potong biasa. Apa penyebabnya?
Ternyata, perbedaan rasa tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kondisi stres yang dialami hewan sebelum disembelih.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Stres dapat memicu perubahan fisiologis pada tubuh hewan, termasuk menurunnya kualitas otot dan kadar pH dalam daging, yang pada akhirnya berdampak pada rasa, tekstur, dan keempukannya.
Meski begitu, daging kurban tetap dianggap istimewa. Selain karena berasal dari hewan yang disembelih dalam rangka ibadah, daging kurban juga memiliki makna spiritual dan nilai sosial yang tinggi.
Bagi umat Muslim, daging kurban adalah simbol kepatuhan kepada Allah SWT serta semangat untuk berbagi kepada sesama, khususnya kepada mereka yang membutuhkan.
Tidak hanya lezat dan bergizi, daging kurban juga diyakini membawa keberkahan. Sebab itu, proses penyembelihan hingga pendistribusiannya dilakukan dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab.
Dengan memahami aspek teknis dan spiritual dari daging kurban, masyarakat diharapkan semakin bijak dalam mengelola dan mengonsumsi daging tersebut, serta terus menjaga semangat kepedulian sosial yang menjadi inti dari perayaan Idul Adha.
Tips Mengolah Daging Kurban agar Lebih Empuk dan Tahan Lama
Agar daging kurban tetap lezat, empuk, dan bisa dinikmati dalam waktu lama, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan di rumah:
1. Istirahatkan Daging Sebelum Dimasak
Setelah proses penyembelihan, sebaiknya jangan langsung memasak daging kurban. Diamkan terlebih dahulu selama 4–6 jam di suhu ruang atau simpan di kulkas (bukan freezer) selama 24 jam. Ini penting untuk mengurangi kadar asam dan membuat otot daging lebih rileks sehingga lebih empuk saat dimasak.
2. Potong Daging Melawan Serat
Ketika memotong daging, pastikan memotong melawan arah serat. Potongan ini membantu daging lebih cepat empuk saat dimasak dan tidak alot saat dikunyah.
3. Gunakan Bahan Pengempuk Alami
Agar daging lebih empuk, gunakan bahan alami seperti:
Nanas (parut dan lumurkan sebentar)
Daun pepaya (bungkus daging dengan daun dan diamkan 30 menit)
Air asam jawa atau jeruk nipis (bisa juga menghilangkan bau amis)
Tapi hati-hati, penggunaan nanas terlalu lama bisa membuat daging hancur.
4. Jangan Masak Terlalu Lama
Memasak daging terlalu lama dengan suhu tinggi justru bisa membuatnya keras. Gunakan metode slow cooking seperti merebus atau presto dengan suhu rendah dalam waktu yang cukup.
5. Penyimpanan yang Benar
Jika tidak langsung dimasak, simpan daging dalam kantong plastik zip atau wadah tertutup rapat. Bagi dalam porsi kecil agar mudah diambil sesuai kebutuhan. Simpan di:
Kulkas: tahan 1–2 hari
Freezer: tahan hingga 6 bulan
Sebelum dibekukan, pastikan daging tidak mengandung darah berlebih agar tidak cepat rusak.
Penulis : Wandi
Editor : Ami