Lingga, Zonamu.com – Sebuah mobil bak terbuka hitam yang membawa muatan kelapa tua mengalami kecelakaan di jalan Pelabuhan Kapal Roro Penarik, Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 12.10 WIB.
Kecelakaan terjadi saat mobil tersebut melewati jalan berkubang dan menanjak, menyebabkan kendaraan miring ke kanan dan muatannya berhamburan di jalan yang masih berupa tanah merah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut keterangan Kodrat, seorang warga yang berada di lokasi, kecelakaan ini terjadi setelah mobil baru saja turun dari kapal Roro yang berlayar dari Pelabuhan Jagoh.
“Mobil itu baru saja turun dari kapal dan hendak menuju Daik. Namun, ketika melewati tanjakan dengan jalan yang licin dan becek, kendaraan tersebut kehilangan keseimbangan dan miring ke kanan,” kata Kodrat.
Meski kecelakaan tampak cukup mengkhawatirkan, beruntung sang sopir selamat tanpa mengalami cedera.
“Alhamdulillah, sopir aman,” tambah Kodrat.
Melihat insiden tersebut, sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi segera memberikan pertolongan. Dengan bantuan mobil lain, mereka menarik bak terbuka tersebut hingga kembali ke posisi tegak, sehingga kendaraan bisa melanjutkan perjalanan.
Kecelakaan di jalur ini bukan pertama kali terjadi. Kondisi jalan yang licin, berbatu, serta banyaknya kubangan di tanjakan sering menjadi tantangan bagi kendaraan, terutama yang bermuatan berat.
Diberitakan sebelumnya, Kondisi jalan rusak di Pelabuhan Roro Penarik, Daik Lingga, semakin memprihatinkan, terutama saat hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Lingga.
Menghadapi situasi ini, sejumlah sopir lori di Lingga berinisiatif bergotong royong menyewa alat berat agar mereka dan masyarakat lainnya tetap bisa melintas.
Antoni, salah satu sopir lori, mengungkapkan bahwa mereka terpaksa mengeluarkan uang sendiri untuk memperbaiki jalan yang sudah lama terbengkalai.
“Jalan ini sudah lama rusak dan tidak diperbaiki. Setiap hujan turun, kondisi semakin parah, bahkan kendaraan kami tidak bisa melintas. Maka dari itu, kami sepakat untuk patungan menyewa alat berat agar jalan ini bisa digunakan kembali,” kata Antoni, Kamis (23/2/2025).
Para sopir lori mengumpulkan dana sebesar Rp600 ribu untuk membayar sewa alat berat. Mereka tidak hanya melakukannya demi kepentingan pribadi, tetapi juga agar masyarakat lainnya bisa menggunakan jalan tersebut tanpa hambatan.
“Kami patungan untuk membayar alat berat itu supaya masyarakat juga bisa mengakses jalan ini. Kalau tidak diperbaiki, bukan hanya kami yang rugi, tapi juga pedagang yang barang dagangannya bisa rusak karena tertahan di jalan,” ujarnya, mengakhiri.