Lingga, Zonamu.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Lingga diwarnai dengan berbagai kesenian dan tradisi budaya Melayu yang memukau.
Salah satu yang menjadi pusat perhatian dalam acara tersebut adalah penampilan Joget Dangkong, tarian tradisional khas Melayu yang dibawakan oleh masyarakat Kecamatan Katang Bidare.
Penampilan Joget Dangkong yang penuh energi ini berlangsung di halaman Kantor Bupati Lingga pada Minggu malam (17/11/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Pimpinan Joget Dangkong Kecamatan Katang Bidare, Nurhaidah, bersama timnya, berhasil memukau ratusan warga yang hadir.
Camat Katang Bidare, Kimat, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan acara ini. Menurutnya Joget Dangkong adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Melayu, khususnya di Lingga.
“Joget Dangkong adalah kebanggaan kami. Melalui penampilan ini, kami ingin melestarikan tradisi leluhur sekaligus mengenalkan kekayaan budaya Melayu kepada generasi muda,” ujar Kimat, Senin (18/11/2024).
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Katang Bidare untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya sebagai bagian dari identitas Melayu Lingga.
Joget Dangkong sendiri merupakan tarian yang sudah ada sejak era 1960-an, pada masa Kerajaan Riau-Lingga. Tarian ini, yang diiringi musik tradisional, memiliki makna yang mendalam dan menjadi simbol keindahan budaya Melayu.
Acara HUT Kabupaten Lingga ke-21 kali ini mengusung tema Lingga Hebat, Lingga Bermartabat, yang menonjolkan semangat melestarikan tradisi lokal sembari memberikan hiburan berkualitas kepada masyarakat.
Selain Joget Dangkong, berbagai kegiatan budaya dan hiburan lainnya juga diadakan dalam rangka merayakan pencapaian kabupaten ini.
Joget Dangkong berhasil menarik perhatian banyak penonton dari berbagai kecamatan, yang antusias menyaksikan keindahan gerakan tarian yang sarat dengan nilai seni dan tradisi.
Melalui perayaan ini, Pemkab Lingga berharap agar tradisi budaya Melayu tetap lestari dan terus diwariskan kepada generasi mendatang, sekaligus menjadikan Kabupaten Lingga sebagai pusat budaya Melayu di Kepulauan Riau.