Jakarta, Zonamu.com – Rupiah melemah tajam terhadap dolar AS pada akhir pekan. Bloomberg mencatat rupiah anjlok 0,90 persen atau 147 poin ke level Rp16.499 per dolar AS.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menegaskan faktor eksternal masih menekan rupiah. Data ekonomi Amerika Serikat menjadi pemicu utama pelemahan tersebut.
“Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua tumbuh pesat, melampaui proyeksi dan perkiraan awal,” ujar Ibrahim.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
PDB AS tercatat naik 3,3 persen, lebih tinggi dari estimasi 3,1 persen. Angka ini membuat dolar semakin kuat di hadapan mata uang negara berkembang.
Klaim tunjangan pengangguran AS juga menunjukkan perbaikan. Angka klaim turun menjadi 229.000, lebih baik dari ekspektasi 230.000.
Kondisi politik AS menambah ketidakpastian pasar. Perseteruan Gubernur The Fed Lisa Cook dengan Presiden Trump masih berlangsung panas.
“Cook menggugat Trump yang mengancam memecatnya karena dugaan penipuan hipotek,” kata Ibrahim.
Faktor global lain yang memperberat tekanan adalah konflik Rusia-Ukraina. Upaya mediasi yang dilakukan AS gagal membuahkan hasil.
Situasi domestik juga tidak kalah berpengaruh. Ibrahim menyebut kondisi politik dan ekonomi dalam negeri membuat pasar semakin berhati-hati.
“Situasi yang kurang kondusif akan berimbas pada nilai tukar,” tegasnya.(*)
Penulis : Redaksi
Editor : Wandi